A. Pengertian Transmisi Budaya
Transmisi
budaya ialah kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi yang
satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan
sulit diubah.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari. mewariskan budaya dari generasi yang satu ke generasi
yang lain melalui sebuah kegiatan pengiriman atau penyebaran sebuah
kebiasaan/adat istiadat yang sulit untuk diubah disebut dengan transmisi
budaya.
B.
Bentuk Transmisi Budaya
Enkulturasi
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari
dan menysuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung
sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih
besar (masyarakat). Misalnya anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan
dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota-anggota
keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan
seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat
istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat.
Dalam masyarakat ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar
membuat alat-alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur budaya dalam
masyarakatnya. Pada mulanya, yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik
perhatiannya dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia
mempelajari unsur-unsur budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat
abstrak.
Proses Enkulturasi
Dalam Proses Enkulturasi seorang individu mempelajari dan menyesuaikan
alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses Enkulturasi sudah
dimulai sejak kecil oleh setiap warga masyarakat, mula-mula dari orang-orang
dalam lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-temannya bermain.
Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam tindakan orang lain, setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu tekah diinternalisasikan dalam kehidupan kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan.
Kadang-kadang berbagai norma juga dipelajari seorang individu secara sebagian-sebagian dengan mendengar berbagai orang lingkungan pergaulannya. Ada juga norma yang diajarkan secara formal di sekolah, misalnya norma etika, estetika, dan agama.
Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam tindakan orang lain, setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu tekah diinternalisasikan dalam kehidupan kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan.
Kadang-kadang berbagai norma juga dipelajari seorang individu secara sebagian-sebagian dengan mendengar berbagai orang lingkungan pergaulannya. Ada juga norma yang diajarkan secara formal di sekolah, misalnya norma etika, estetika, dan agama.
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses individu mulai menerima dan menyesuaikan diri
dengan unsur-unsur kebudayaan (adat – istiadat, perilaku, bahasa) yang dimulai
dari lingkungan keluarganya, yang kemudian makin meluas. Sosialisasi
berlangsung sejak masa kanak-kanak (bayi).
Media Sosialisasi menurut Fuller and Jacobs :
a.
Keluarga.
b.
Kelompok bermain (kelompok sebaya).
c.
Sekolah.
d.
Lingkungan kerja.
e.
Media massa.
Menurut Robert Dreeben bahwa proses sosialisasi di sekolah selain
mendapat ketrampilan dan pengetahuan juga mendapat :
a.
Kemandirian (independence).
b.
Prestasi (achievment)
c.
Spesifitas (specifity) – (hal-hal yg spesifik)
C.
Pengaruh Terhadap Perkembangan Psikologi Individu
Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu
melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan
sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
b.
Pengaruh
Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Akulturasi mempengaruhi perkembangan
psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul manakala suatu
kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu
kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang asing yang
berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup orang
Indonesia.
c. Pengaruh Sosialisasi terhadap perkembangan psikologi
individu
Beberapa teori perkembangan manusia telah
mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa
dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri
perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan
lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan
emosional mengambil peranan penting. Proses tersebut merupakan proses
sosialisasi yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif
melakukan proses sosialisasi.
D.
Awal Perkembangan dan Pengasuhan
Transmisi budaya dapat terjadi sesuai dengan awal
pengembangan dan pengasuhan yang terjadi pada masing-masing individu. Dimana
proses seperti Enkulturasi ataupun Akulturasi yang mempengaruhi perkembangan
psikologis individu tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan dan
bagaimana lingkungan yang diterimanya. Individu tidak mampu berdiri sendiri,
melainkan hidup dalam hubungan antar sesama individu. Dengan demikian dalam
hidup dan kehidupannya manusia selalu mengadakan kontak dengan manusia lain.
Karena itu manusia sebagai individu juga merupakan makhluk sosial yang hidup
dalam masyarakat.
Sumber :