Analisis Transaksional adalah salah satu
pendekatan Psikoterapi yang menekankan pada hubungan interaksional. Analisis
Transaksional dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk
pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan
keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan
sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan pentingnya
keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi mengutamakan
kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru, guna
kemajuan hidupnya sendiri.
B. Tujuan Analisis Transaksional
Analisis transaksional bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan memahami perilaku manusia. Analisis transaksional melatih kita berfokus pada "orang" yaitu pada posisinya, respons dan stimulus yang diberikan atau diterima. Pertukaran stimulus-respons itu disebut transaksi. Transaksi itu terlihat ketika orang berkomunikasi, baik dengan kata, nada suatu atau isyarat (verbal atau nonverbal).
Contoh:
Jika seseorang berkata "Halo" pada anda (Halo merupakan stimulus), dan anda tersenyum, senyum anda itu adalah respons. Maka terjadilah suatu transaksi.
Jika seseorang berkata "Halo" pada anda (Halo merupakan stimulus), dan anda tersenyum, senyum anda itu adalah respons. Maka terjadilah suatu transaksi.
- Sikap orang tua (Parent = P)
- Sikap orang dewasa (Adult = A)
- Ego anak (Child = C)
Ketiga sikap tsb dimiliki oleh setiap orang, baik dewasa, anak-anak, maupun orang tua.
Sikap orang tua
- Terlihat dlm tindakan, tutur kata ataupun ucapan-ucapannya.
- Seperti tindakan menasehati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan perasaan, memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong unt berbuat baik à sikap yg nurturing parent (NP).
- Sebaliknya ada puula sikap ortu yg suka menghardik, membentak, menghukum, berprasangka, melarang sikap yg critical parent (CP)
- Kata-kata yg bisa muncul:
- Kasihan sekali kamu
- “awas”
- “jangan”
- “pokoknya”
- “kamu sih”
Sikap orang dewasa :
- Umumnya pragmatis dan realistis
- Mengambil kesimpulan, keputusan b’dasarkan fakta-fakta yg ada. Suka bertanya, mencari atau menunjukkan fakta-fakta, bersifat rasional dan tdk emosional, bersifat objektif, dsb.
- Kata-kata yg biasa muncul:
- Saya pikir ….
- Menurut hemat saya ….
- Mengapa, apa, dimana, kapan, bagaimana, dsb.
Sikap anak-anak
Dibedakan antara natural child (NP) dan
adapted child (AC).
- Natural Child: sikap yg ditunjukkan à ingin tahu, berkhayal, kreatif, memberontak.
- Adapted Child: sikap yg ditunjukkan à mengeluh, ngambek, suka pamer, bermanja-manja
- Kata-kata yg biasa muncul: Asyik …, waduh …., wow…,
Cara mengetahui sikap ego seseorang
- Melihat tingkah laku nonverbal maupun verbal yg digunakan.
- tingkah laku nonverbalpd umumnya sama, tetapi dpt dibedakan kode/simbolnya pd setiap orang sesuai dgn budayanya.
- pilihan kata-kata yg digunakan saat berkomunikasi.
- Mengamati sikap seseorang ketika bergaul dgn orang lain.Dominasi satu sikap dpt dilihat pd orang tsb. Misal: sangat menggurui orang lain à orang tsb dikuasai oleh P (critical parent).
Si Item suka ngambek Item dikuasai oleh sikap anak-anak.
Si Biru suka bertanya & mencari fakta-fakta atau latar belakang suatu kejadian Biru dikuasai oleh sikap dewasa.
Si Biru suka bertanya & mencari fakta-fakta atau latar belakang suatu kejadian Biru dikuasai oleh sikap dewasa.
- Mengingat kembali keadaan dirinya sewaktu masih kecil à buah jatuh tdk jauh dari pohonnya.
melihat cara berbicara, gerak-gerik nonverbal mengikuti cara yg dilakukan ayah-bundanya yg kita kenal.
D. Tekhnik dan Prosedur Analisis Transaksional
Untuk melakukan terapi dengan
pendekatan TA
menurut Haris dalam Corey (1988) treatment individu-individu dalam kelompok
adalah memilih analisis-analisis transaksional, menurutnya fase permualaan TA sebagai suatu proses mengajar dan
belajar serta meletakan pada peran didaktik terapis kelompok.
Prosedur pada TA dikombinasikan dengan terapi
Gestalt, seperti yang dikemukakan oleh James dan Jongeward (1971) dalam Corey
(1988), dia menggabungkan konsep dan prosedur TA dengan eksperimen Gestalt, dengan
kombinasi tersebut hasil yang diperoleh dapat lebih efektif untuk mencapai
kesadaran diri dan otonom. Sedangkan teknik-teknik yang dapat dipilih dan
diterapkan dalam analisis transaksional,
yaitu;
1. Analisis
struktural, para
konseli akan belajar bagaimana mengenali ketiga perwakilan ego-nya, ini dapat
membantu konseli untuk mengubah pola-pola yang dirasakan dapat menghambat dan
membantu konseli untuk menemukan perwakilan ego yang dianggap sebagai landasan
tingkah lakunya, sehingga dapat melihat pilihan-pilihan.
2. Metode-metode
didaktik, analisis transaksional menekankan pada domain kognitif,
prosedur belajar-mengajar menjadi prosedur dasar dalam terapi ini.
3. Analisis
transaksional,
adalah penjabaran dari yang dilakukan orang-orang terhadap satu sama lain,
sesuatu yang terjadi diantara orang-orang melibatkan suatu transaksi diantara
perwakilan ego mereka, dimana saat pesan disampaikan diharapkan ada respon. Ada
tiga tipe transaksi yaitu; komplementer, menyilang, dan terselubung.
4. Permainan
peran,
prosedur-prosedur analisis transaksional
dikombinasikan dengan teknik psikodrama dan permainan peran. Dalam terapi
kelompok, situasi permainan peran dapat melibatkan para anggota lain. Seseorang
anggota kelompok memainkan peran sebagai perwakilan ego yang menjadi sumber
masalah bagi anggota lainnya, kemudian dia berbicara pada anggota tersebut.
Bentuk permainan yang lain adalah permainan menonjolkan gaya-gaya yang khas
dari ego Orang Tua yang konstan.
5. Analisis
upacara, hiburan, dan permainan, analisis transaksional meliputi pengenalan terhadap upacara (ritual), hiburan,
dan permainan yang digunakan dalam menyusun waktunya. Penyusunan waktu adalah
bahan penting bagi diskusi dan pemeriksaan karena merefleksikan keputusan
tentang bagaimana menjalankan transaksi dengan orang lain dan memperoleh
perhatian.
6. Analisa
skenario,
kekurangan otonomi berhubungan dengan keterikatan individu pada skenario atau
rencana hidup yang ditetapkan pada usia dini sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhannya di dunia sebagaimana terlihat dari titik yang menguntungkan
menurut posisi hidupnya. Skenario kehidupan, yang didasarkan pada serangkaian
keputusan dan adaptasi sangat mirip dengan pementsan sandiwara.
E. Analisis Transaksi
Ada 3 transaksi:
- Transaksi imbang (komplementer),
- Transaksi silang,
- Transaksi terselubung.
1. Transaksi komplementer ; jenis transaksi ini merupakan
jenis terbaik dalam komunikasi antarpribadi karena terjadi kesamaan makna
terhadap pesan yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi oleh pesan
yang lain meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda. Transaksi komplementer
terjadi antara dua sikap yang sama, sikap dewasa. Transaksi terjadi antara dua
sikap yang berbeda namun komplementer. Kedua sikap itu adalah sikap orang tua
dan sikap anak-anak. Komunikasi antarpribadi dapat dilanjutkan manakala terjadi
transaksi yang bersifat komplementer karena di antara mereka dapat memahami
pesan yang sama dalam suatu makna.
2. Transaksi silang ; terjadi manakala pesan yang
dikirimkan komunikator tidak mendapat respons sewajarnya dari komunikan.
Akibat dari transaksi silang adalah terputusnya komunikasi antarpribadi karena
kesalahan dalam memberikan makna pesan. Komunikator tidak menghendaki jawaban
demikian, terjadi kesalahpahaman sehingga kadang-kadang orang beralih ke tema
pembicaraan lain.
3.Transaksi tersembunyi ; jika terjadi campuran beberapa sikap
di antara komunikator dengan komunikan sehingga salah satu sikap menyembunyikan
sikap yang lainnya. Sikap tersembunyi ini sebenarnya yang ingin mendapatkan
respons tetapi ditanggap lain oleh si penerima. Bentuk-bentuk transaksi
tersembunyi bisa terjadi jika ada 3 atau 4 sikap dasar dari mereka yang
terlibat dalam komunikasi antarpribadi namun yang diungkapkan hanya 2 sikap
saja sedangkan 1 atau 2 lainnya tersembunyi. Jika terjadi 3 sikap dasar
sedangkan yang lainnya disembunyikan maka transaksi itu disebut transaksi
tersembunyi 1 segi (angular). Kalau yang terjadi ada 4 sikap dasar dan yang
disembunyikan 2 sikap dasar disebut dengan dupleks.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar